Berkunjung ke Daerah Perbatasan Indonesia – Malaysia di PPLB Desa Aruk, Kecamatan Sajingan Besar, Sambas

Unlimited Hosting WordPress Developer Persona
Daerah Perbatasan Indonesia – Malaysia di Kabupaten Sambas, Kalbar terletak di Desa Aruk, Kecamatan Sajingan Besar. Lokasi tersebut berjarak sekitar 85 KM dari kota kabupaten Sambas. 
Untuk menempuh perjalanan tersebut, kami menggunakan kendaraan roda 2. Selain mudah untuk melewati jalan yang belum semuanya di aspal, sepeda motor sangat praktis dan cocok untuk medan jalan yang menantang seperti perbukitan dan jalan berlumpur.
Perjalanan dari kota Kabupaten Sambas menuju Aruk diperkirakan sekitar 2 jam dengan kecepatan rata-rata 30-40km/jam. Menyusuri jalan tanah berbatu yang sedikit menantang tentu perlu kehati-hatian. Bila tidak, hamparan batu dan pasir yang kita lalui bisa-bisa membuat kita tergelincir.

Artikel lain: Pontianak Kota Wisata Paling Menarik Di Indonesia

Tiba di Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) kami tidak bisa langsung masuk karena sudah diwajibkan menggunakan pasport. Kami harus menunggu hingga sore hari untuk masuk, itu pun harus dibantu oleh warga setempat yang sudah dikenal baik oleh petugas PPLB.
Langkah kami terhenti tepat di perbatasan negara Indonesia-Malaysia. Karena selangkah lagi, kami sudah berada di Negara Malaysia, jadi untuk mengabadikan, kami berfoto bersama.
Berkunjung ke Daerah Perbatasan Indonesia - Malaysia di PPLB Desa Aruk, Kecamatan Sajingan Besar, Sambas
Lokasi Perbatasan Indonesia – Malaysia di Aruk-Sambas
Berkunjung ke Daerah Perbatasan Indonesia - Malaysia di PPLB Desa Aruk, Kecamatan Sajingan Besar, Sambas
Nih Foto bersama di Perbatasan

Tepat dibelakang kami mengambil foto adalah kawasan Negara Malaysia, yang sudah dijaga ketat oleh petugas. Lumayan buat koleksi foto, dan kami berhasil menginjakan kaki di luar negeri, meskipun hanya selangkah.

Unlimited Hosting WordPress Developer Persona

Pemandangan menarik yang tampak di wilayan perbatasan adalah kawasan sekitar perbatasan. Bila berada di kawasan Indonesia, rumput masih nampak belum rapi sedangkan di negara tetangga sangat terawat dan rapi, pemandangan yang amat kontras.

Desa Aruk yang tepat berada diwilayah perbatasan memang unik, selain menggunakan uang Rupiah, juga menggunakan Ringgit untuk transaksi. Tidak heran bila ditempat tersebut, ada tempat penukaran uang dan pada waktu itu sudah ada Bank Lokal yang melayani transaksi keuangan warga setempat.

Warga disana sudah terbiasa dengan kehidupan yang unik dan beragam. Untuk menjual hasil hutan maupun hasil kebun, warga setempat langsung menjualnya ke Malaysia. Awalnya untuk masuk pasar Malaysia (Biawak) tidak perlu menggunakan pasport, namun kini penjagaan sudah mulai diperketat terutama dari Pihak Negara Malaysia. Mereka sudah mendirikan pos pemeriksaan, yang dijaga super ketat.

Baiklah sobat, sekian dulu cerita kunjungan ke daerah perbatasan Indonesia-Malaysia di PPLB Aruk kali ini. Nanti akan saya ceritakan kisah berbeda ketika berkunjung ke daerah perbatasan, tunggu aja kisah selanjutnya.
Berkunjung ke Daerah Perbatasan Indonesia - Malaysia di PPLB Desa Aruk, Kecamatan Sajingan Besar, Sambas
Lokasi lain di Wilayah Perbatasan

Pesan

31 Komentar

  1. menulis:

    lumayan deket juga yah ke perbatasan malaysia, jadi pengen nyoba juga kesana 😀

    1. menulis:

      Dekat mas, kalau di hitung2 dari Potianak sekitar 300KM

  2. menulis:

    Ternyata deket juga 🙂 bisa ketemu Upin Ipin dong di malaysia nya 🙂
    kalau ada kantong doraemon, pengen deh kesana 😛

    1. menulis:

      Iya, itu perbatasan dengan kucing bukan kuala lumpur….

  3. menulis:

    perbatasan kok tampak kayak kota ya ? lebih rapi.

    1. menulis:

      tapi beda dengan yang timur tengah ya mas… wkwkwk

      1. menulis:

        Itulah bedanya, itu tepat di perbatasan memang tampak seperti kota tapi utuk menjangkaunya perlu perjuangan tentunya. Untuk perbatasan yang telah ada PPLB biasanya lebih maju dan tertata rapi

  4. menulis:

    wuih asiek banget berkesempatan mengunjungi perbatasan kedua negara, tentu kesan dan pesan yang dibawa sepulangnya dalem banget ya kang.

    pengen deh ih

    1. menulis:

      Betul bagnet kang, dulu sewaktu tugas dekat sana hampir tiap bulan ke situ kang

  5. menulis:

    jalan-jalan nih mas ceritanya, langsung ke perbatasan lagi..

    mau nggak jalan2 sama saya, ke perbatasan gaza.. gimana ?

    1. menulis:

      Kalau di Gaza sih serem mas, ga kebayang mau kesana soalnya sering konflik

  6. menulis:

    mas kalo kesana lagi ajak saya dong hihihiks ..
    kayanya asik kalo bisa kesana 🙂

    1. menulis:

      Anak2 club motor biasanya rutin pergi kesana, terus mutar ke entikong sanggau, dan bermalam di malaysia

  7. menulis:

    wah keren mas, kapan saya bisa kesana ya, belum pernah jalan-jalan ke luar kota

    1. menulis:

      Makasih mas, sempatkan aja waktunya mas

  8. menulis:

    ikutan donk mas, oya salam kenal ya mas, minta saran nih masih blogger baru

    1. menulis:

      Hahahaha, itu juga pas saya tugas dekat disana jadi bisa pergi….sekarang udah jarang kesana

  9. menulis:

    ditunggu lokasi lainnya mas terimakasih sudah menyempatkan main2 di blog saya di http://www.majalahberita855.com

    1. menulis:

      Iya sama2, baiklah kalau begitu

  10. menulis:

    Sayangnya berbanding terbalik ya mas, Antara perbatasan di negara indonesia dan malaysia, Di malaysia terawat, sedangkan di indonesia masih belum moderen

    1. menulis:

      Itu memang pemandangan yang biasa di perbatasan mas, kontras banget…

  11. menulis:

    wah, tinggal selangkah lagi sudah ke malaysia ya mas, deket banget ya 😀

    1. menulis:

      iya mas, bisa numpang melangkah sedikit tu mas….

  12. menulis:

    Sayang sekali Jalan dari Sambas ke Aruk belum dibangun seperti di biawak. Diharap Pemerintah Indonesia boleh membina jalan yg beraspal dan mulus semoga senang orang Sarawak berkunjung ke Kalimantan Indonesia.

    1. menulis:

      Iya madam, sekarang sedang dalam tahap pembangunan

  13. menulis:

    Sedih liat kenyataan bahwa indonesia ga bsa mmperjuangkan wilayah nya sndiri..

    1. menulis:

      Miris memang, mudah2an bisa menjadi prioritas pemerintah utuk membangun perbatasan di Kalbar, karena Pak Presiden udah meninjaunya

  14. menulis:

    Daniel saya bukan mdm itu gambar isteri saya. Saya Encik
    Zanzillah.Suatu hari nanti kalau Jln Aruk sudah bagus seperti d Sarawak saya akan membawa Keluarga saya melancung ke Kalimantan sebab ia lebih dkt dibanding Entikong. Sekarang Pemerintah Sarawak sedang membina Jalan Trans Borneo dari Sematan ke Teluk Melano hingga ke Tanjung Dato.Nanti senang kami pergi ke Temajuk

    1. menulis:

      Ohh, maafkan saya Ncek….

  15. menulis:

    Daniel saya bukan mdm itu gambar isteri saya. Saya Encik
    Zanzillah.Suatu hari nanti kalau Jln Aruk sudah bagus seperti d Sarawak saya akan membawa Keluarga saya melancung ke Kalimantan sebab ia lebih dkt dibanding Entikong. Sekarang Pemerintah Sarawak sedang membina Jalan Trans Borneo dari Sematan ke Teluk Melano hingga ke Tanjung Dato.Nanti senang kami pergi ke Temajuk

    1. menulis:

      Maafkan saya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *