pulang kerumah setelah berbelanja. Ketika mereka membuka barang belanjaan,
seekor tikur dibalik dinding tempatnya bersembunyi memperhatikan dengan seksama
sambil menggumam “hmmm makanan apa lagi yang dibawa mereka dari
pasar??”
petani ini adalah Perangkap Tikus. Sang tikus kaget bukan kepalang, lalu ia
segera berlari menuju kandang dan berteriak” ada perangkap tikus di rumah,
di rumah sekarang ada perangkap tikus”.
Ia mendatangi ayam dan berteriak
” ada perangkap tikus” Sang Ayam berkata ” Tuan Tikus, Aku turut
bersedih, tapi itu tidak berpengaruh terhadap diriku” Sang Tikus lalu
pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak, sang kambing pun berkata ”
aku turut ber simpati tapi tidak ada yang bisa aku lakukan”, tikus lalu
menemui Sapi, Ia mendapat jawaban sama.
” Maafkan aku, tapi perangkap
tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali” Ia lalu lari ke hutan dan bertemu Ular, Sang
ular berkata “Ahhh Perangkap Tikus yang kecil tidak akan mencelakai
aku” Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dengan pasrah mengetahui kalau ia
akan menghadapi bahaya sendiri.
mendengar suara keras perangkap tikusnya berbunyi menandakan telah memakan
korban. Ketika melihat perangkap tikusnya, ternyata seekor ular berbisa.
Buntut
ular yang terperangkap membuat ular semakin ganas dan menyerang istri pemilik
rumah. Walaupun sang Suami sempat membunuh ular berbisa tersebut, sang istri
tidak sempat diselamatkan.
kerumah sakit dan kemudian istrinya sudah boleh pulang namun beberapa hari
kemudian istrinya tetap demam. Ia lalu minta dibuatkan sop ceker ayam (kaki
ayam) oleh suaminya. Kita semua tau, sop ceker ayam sangat bermanfaat buat
mengurangi demam, suaminya dengan segera menyembelih ayamnya untuk dimasak
cekernya.
kunjung reda. Seorang teman menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu
menyembelih kambingnya untuk mengambil hatinya. Namun hasilnya istrinya tidak
sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia.
pemakaman. Sehingga sang Petani harus menyembelih sapinya untuk memberi makan
orang-orang yang melayat. Dari kejauhan Sang Tikus menatap dengan penuh
kesedihan. Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah
tidak digunakan lagi.
suatu saat Anda mendapati orang disekitar Anda sedang mengalami kesulitan maka
jangan berpikir bahwa kesulitannya tidak ada kaitannya dengan Anda dan Anda pun
tidak membantunya. Bantulah orang yang sedang mengalami kesulitan, dengan
begitu Anda telah menabur benih-benih kebaikan dan yang akan menuai hasilnya
tentu Anda sendiri, demikian pula sebaliknya.
dulu sharing dari saya tentang KISAH PERANGKAP TIKUS, semoga kisah ini dapat
Anda ambil hikmahnya dan menjadi Kisah Kisah Inspirasi untuk Anda.
Sumber: cerita-tauladan.blogspot.com
Ceritanya Lumaya Gan….Oke juga tu
Trims gan. di tunggu kunjungan selanjutnya