Reksadana, Alternatif Investasi Yang Menjanjikan dan Panduan Lengkap Berinvestasi Reksadana

Unlimited Hosting WordPress Developer Persona
Mungkin
bagi sebagian orang masih asing mendengar Reksadana, namun bagi kalangan
tertentu yang sudah lama bergelut didalam pasar modal dan praktisi ekonomi  di bursa efek, tentu sudah akrab dengan yang
namanya Reksadana.
Nah,
sebelum kita melangkah lebih jauh untuk mendalami dan menelusuri Reksadana ada baiknya Anda menyiapkan minuman
segar dan makanan penutup seperti puding. Bagi yang sedang santai sambil
menikmati makan siang, silahkan dinikmati dulu, semoga tidak menggangu selera
makan siang Anda ya!
Sekilas tentang Reksadana:
Reksadana
merupakan wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk
berivestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar dengan
cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana yang terkumpul tersebut kemudian
dikelola oleh Manajer Investasi ke dalam portofolio investasi, baik berupa
saham, obligasi, pasar uang atau efek/sekuriti lainnya.
Sedangkan Menurut Undang-undang Pasar
Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): “Reksadana adalah wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.”
Dari kedua
definisi di atas, terdapat empat unsur penting dalam pengertian Reksadana
yaitu:
1.     Reksadana
merupakan kumpulan dana dan pemilik (investor).
2.   Diinvestasikan
pada efek yang dikenal dengan instrumen investasi.
3.    Reksadana
tersebut dikelola oleh manajer investasi.
4.   Reksadana tersebut
merupakan instrumen jangka menengah dan pajang
Bentuk Hukum Reksadana:
Berdasarkan
Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 18, ayat (1), bentuk hukum
Reksadana di Indonesia ada dua, yakni Reksadana berbentuk Perseroan Terbatas
(PT. Reksa Dana) dan Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK).
Berdasarkan karakteristiknya maka reksadana dapat digolongkan dua bagian yaitu
reksadana terbuka dan reksadana tertutup.
Jenis-Jenis Reksadana:
Terdapat 5 jenis
reksadana yaitu Reksadana Saham,
Reksadana Campuran, Reksadana Pendapatan Tetap, Reksadana Pasar Uang, dan Reksadana
Pasar Index
.
Beberapa Manfaat dan Risiko Investasi Reksadana:
Reksadana memiliki
beberapa manfaat yang menjadikannya sebagai salah satu alternatif investasi
yang menarik antara lain, Dikelola oleh
manajemen yang Profesional, Diversifikasi Investasi, Transparansi Informasi,
Likuiditas yang Tinggi, dan Biaya Rendah.

Untuk melakukan
investasi Reksadana, Investor harus mengenal jenis risiko yang berpotensi
timbul apabila membeli Reksadana. 5 risiko yang berpotensi dalam investasi
reksadana diantaranya:
1.     Risiko
menurunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Penyertaan
Penurunan ini disebabkan oleh harga
pasar dari instrumen investasi yang dimasukkan dalam portofolio Reksadana tersebut
mengalami penurunan dibandingkan dari harga pembelian awal.
Penyebabnya adalah  akibat kinerja bursa saham yang memburuk,
terjadinya kinerja emiten yang memburuk, situasi politik dan ekonomi yang tidak
menentu, dan masih banyak penyebab fundamental lainnya.
2.   Risiko
Likuiditas
Potensi risiko likuiditas ini bisa saja
terjadi apabila pemegang Unit Penyertaan reksadana pada salah satu Manajer
Investasi tertentu ternyata melakukan penarikkan dana dalam jumlah yang besar
pada hari dan waktu yang sama. Istilahnya, Manajer Investasi tersebut mengalami
rush (penarikan dana secara besar-besaran) atas Unit Penyertaan reksadana.
Faktor luar biasa tersebut yang
mempengaruhi kondisi ini di antaranya berupa situasi politik dan ekonomi yang
memburuk, terjadinya penutupan atau kebangkrutan beberapa emiten publik yang
saham atau obligasinya menjadi portofolio Reksadana tersebut, serta
dilikuidasinya perusahaan Manajer Investasi sebagai pengelola Reksadana
tersebut.
3.    Risiko Pasar
Risiko Pasar adalah situasi ketika harga
instrumen investasi mengalami penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja
pasar saham atau pasar obligasi secara drastis. Istilah lainnya adalah pasar
sedang mengalami kondisi bearish, yaitu harga-harga saham atau instrumen
investasi lainnya mengalami penurunan harga yang sangat drastis.
Risiko pasar yang terjadi secara tidak
langsung akan mengakibatkan NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang ada pada Unit
Penyertaan Reksadana akan mengalami penurunan juga. Oleh karena itu, apabila
ingin membeli jenis Reksadana tertentu, Investor harus bisa memperhatikan tren
pasar dari instrumen portofolio Reksadana itu sendiri.
4.   Risiko
Default
Risiko Default terjadi jika pihak
Manajer Investasi tersebut membeli obligasi milik emiten yang mengalami
kesulitan keuangan padahal sebelumnya kinerja keuangan perusahaan tersebut
masih baik-baik saja sehingga pihak emiten tersebut terpaksa tidak membayar
kewajibannya.
Risiko ini hendaknya dihindari dengan
cara memilih Manajer Investasi yang menerapkan strategi pembelian portofolio
investasi secara ketat.
Sekilas Tentang Cara Berinvestasi Reksadana:
Beberapa minggu yang lalu diberitakan di koran
lokal (pontianak post) bahwa untuk
berinvestasi Reksadana penyetoran
minimal Rp. 100.000,-/bulan sehingga ditahun 2015 investasi Reksadana akan semakin marak.
Saat ini banyak calon investor pemula yang tertarik,
namun tidak segera melakukan investasi karena tidak tahu bagaimana cara
memulainya. Ditambah lagi tidak memahami syarat dan prosedur pembelian dan
penjualannya, bahkan tidak mengerti bagaimana menghitung hasil investasinya.
Berikut ini adalah tahapan dalam berinvestasi reksadana dari Samuel Aset
Manajemen yang telah saya tulis ulang:
·       
Bagaiman
Langkah-langkah Memulai Investasi Reksadana?
Untuk mengetahui fakta atau informasi material
reksadana Anda dapat mempelajarinya melalui prospektus reksadana dan dokumen
Fund Factsheet. Keduanya berisi laporan kinerja bulanan dan ringkasan informasi
penting seperti tujuan investasi, strategi investasi, komposisi portofolio,
minimal dana investasi, dan sebagainya.
Luangkan waktu Anda untuk mempelajari produk,
terutama kebijakan dan risiko investasi, serta mengenali rekam jejak dan
reputasi Manajer Investasi (MI). Pelajari tata cara investasi pada reksadana,
termasuk biaya-biaya transaksi yang ditimbulkan. Kemudian, pilih produk reksa
dana yang sesuai dengan tujuan investasi, kemampuan ekonomi dan profil risiko
Anda.
·       
Dimana
Saya Bisa Membeli Reksadana?
Untuk berinvestasi Reksadana, Anda  dapat membeli langsung dari Manajer Investasi (Lembaga yang mengelola dan menerbitkan Reksadana) dan Bank yang memiliki izin sebagai Agen Penjual Reksadana (APERD).
Keuntungan membeli langsung melalui Manajer Investasi
yaitu jumlah investasi yang lebih terjangkau dan biaya yang lebih murah. Namun produknya
terbatas dan hanya menjual reksadana yang dikelola. Beberapa Manajer Investasi
menawarkan produk reksadana dengan minimal pembelian sebesar Rp.100.000,- gimana
sangat terjangkau bukan?
Kelebihan membeli Reksadana melalui Bank yaitu
banyak pilihan produk, bisa membeli Reksadana dari Manajer Investasi yang
berbeda dan fasilitas auto debet yang mempermudah transaksi. Namun beberapa Reksadana
favorit atau unggulan mungkin tidak dijual di bank karena tidak ada kerjasama
dengan pihak Manajer Investasi.
·       
Bagaimana
Tata Cara Pembelian Reksadana?
Tata cara pembelian Reksadana dan Transaksi dapat
dilakukan pada hari bursa dengan tahapan sebagai berikut:
#Pertama, untuk pembukaan
rekening reksadana, Anda wajib mengisi formulir yang ditandatangani dengan tinta
basah (asli), Memiliki KTP dan NPWP dan sejumlah dana yang hendak Anda
investasikan.
Bagi investor
institusi diwajibkan juga untuk mencantumkan anggaran dasar perusahaan dan
beberapa persyaratan dokumen lainnya. Seluruh dokumen di atas merupakan bagian
dari prinsip KYC (Know Your Customer) yang diwajibkan oleh OJK (Otoritas
Jasa Keuangan).
#Kedua, transaksi diproses berdasarkan NAB (Nilai Aktivas
Bersih) per unit, yang menggambarkan total kekayaan reksa dana setiap harinya.
Selain harga pasar, NAB juga dipengaruhi oleh pembelian dan penjualan reksadana
oleh para investor.
Unit Penyertaan
adalah satuan yang menunjukkan kepemilikan Anda di dalam reksadana. Yang perlu
Anda ketahui adalah tingginya NAB per unit sebuah reksadana tidak menunjukkan
bahwa reksa dana itu sudah mahal atau sebaliknya. NAB per unit yang tinggi
umumnya menunjukkan bahwa reksa dana itu sudah cukup lama sehingga aset-asetnya
telah mengalami kenaikan nilai yang tinggi.
#Ketiga, batasan waktu (cut off time) penerimaan transaksi setiap harinya
ditetapkan antara jam 12.00-13.00 WIB, baik pembelian atau penjualan kembali. Harga
NAB dihitung setiap sore hari dan diumumkan keesokan harinya di media massa.
Jadi jika dikatakan
transaksi pembelian Anda akan mendapatkan harga hari ini, secara teknis harga
NAB tersebut baru diketahui keesokan harinya. Jika dikatakan mendapatkan harga
besok, maka secara teknis harga tersebut baru diketahui lusa.
#Terakhir, Anda akan menerima Surat Konfirmasi Transaksi
pembelian reksa dana yang diterbikan oleh bank kustodian selambat-lambatnya 7
hari bursa setelah formulir asli dan dana diterima oleh bank kustodian.
Selain laporan konfirmasi
transaksi, Anda juga akan menerima laporan perkembangan dana investasi setiap
bulan. Laporan ini sebaiknya disimpan sebagai bukti kepemilikan reksa dana.
Jika Anda tidak menerima, segera langsung menghubungi bank penjual atau Manajer
Investasi terkait.
·       
Setelah
Berinvestasi, lantas Bagaiman Cara Menghitung Hasil Investasi Reksa Dana?
Cara menghitung hasil investasi reksadana cukup
mudah, yakni dengan menghitung jumlah unit penyertaan dikali selisih dari harga
NAB jual dengan harga NAB beli.
Berikut ini contoh perhitungannya, Anda membeli Reksadana XXX setahun yang lalu senilai
100.000 di harga NAB 1.000, sehingga Anda mendapatkan 100 unit penyertaan (Rp.100.000/1000=100 unit). Harga saat
ini NAB Reksadana XXX di 1.200,
Jadi apabila Anda melakukan penjualan semua unit Reksadana 
XXX
pada harga NAB saat ini, maka keuntungan yang didapatkan adalah
Rp20.000,- (100 x (1200-1000)=20.000,-).
Demikian sebaliknya jika harga reksadana saat ini mengalami penurunan. Jika Anda
melakukan penjualan berarti Anda merealisasikan kerugian.
Periksa kembali apakah imbal hasil masih harus
dikurangi biaya reksadana seperti biaya pembelian unit penyertaan (subscription
fee), biaya pengalihan unit penyertaan (switching fee) dan biaya penjualan
kembali unit penyertaan (redemption fee).
Bagaimana,
cukup mudah bukan untuk berinvestasi Reksadana?
Mengenal Reksadana Online:
Kemajuan teknologi yang saat ini berkembang sangat
pesat semakin mempermudah Anda untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya
mengenai investasi reksadana. Anda dapat mengunjungi situs http://aria.bapepam.go.id/reksadana
untuk mengetahui produk dan daftar MI dan bank penjual.
Saat ini beberapa manajer investasi dan bank
penjual sudah banyak yang menyediakan situs informatif tentang produk dan
layanan reksa dana. Beberapa bahkan memberikan layanan online untuk mempermudah
investor membeli reksadana.
Memasuki tahun 2014, Reksadana Online mulai marak. Cara
berinvestasi antara Reksadanan biasa dan Reksadanan Online hampir sama. Untuk
pertama kali pembukaan rekening, kini tetap harus tatap muka, tetapi
selanjutnya pembelian maupun penjualan kembali reksadana dapat dilakukan secara
online, dimana tidak diperlukan penyerahan dokumen apapun dan tentunya tidak
perlu menemui Manajer Investasi ataupun Agen Penjualnya.
Seperti halnya Agen Penjual, maka Reksadana Online tidak mengutip biaya
apapun, tetapi Selling Fee (ketika membeli) dan Redemption Fee (ketika menjual)
tetap harus dibayar (atau memotong jumlah Reksadana atau Uang kita).
Cut-off time pembelian dan
penjualan Reksadana Online adalah
sama dengan reksadana biasa, yaitu Pukul 13.00 dan jika kurang dari itu berarti
onlinenya belum sempurna dan harus dihindari.
Reksadana
Online
jauh lebih aman
karena menggunakan Username dan Password, serta dilengkapi dengan Token dan semuanya berhubungan langsung
dengan Rekening kita.
Kesimpulan:

Reksadana
merupakan kumpulan dana dan pemilik (investor) yang diinvestasikan pada efek,
dalam bentuk instrumen investasi jangka menengah dan jangka panjang yang pengelolaan
dilakukan  oleh Manajer Investasi.
Sebagai instrumen investasi, reksadana mengandung manfaat dan risiko.
 

Unlimited Hosting WordPress Developer Persona

Langkah untuk
memiliki reksadana yaitu dengan menentukan tujuan dan profil resiko unit
penyertaan. Selanjutnya untuk membelinya dapat menghubungi lembaga yang
mengelola dan menerbitkannya yaitu Manajer Investasi atau melalui Bank yang
memiliki izin Agen Penjual Reksa Dana (APERD) dengan minimal pembelian sebesar
Rp.100.000,- Rp.250.000,-
 

Sebagai instrumen
investasi, baik Reksadana Biasa maupun Reksadana Online sama-sama memiliki
manfaat (keuntungan) maupun risiko, jadi pelajari dulu seluk beluk dan
pelaporannya sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi.

Selamat
Berinvestasi!!!!!!!!!
Sumber Referensi:

Pesan

51 Komentar

  1. menulis:

    saya koq malah baru dengar istilah reksadana nih mas
    keren kan saya?

    1. menulis:

      ach kang yanto becanda ni……saya jadi ga enak

    2. menulis:

      nggak keren ahh, kupluknya kebalik pasti

    3. menulis:

      Iya ni mas, udah kebalik beneran tu kupluk

  2. menulis:

    makasih sharenya, jadi tau nih dengan reksadana 🙂

    1. menulis:

      sama2 Mbak Dwiexz, semoga bermanfaat

  3. menulis:

    Ijin nyimak dan menelaah mas…siapa tahu bermanfaat suatu kelak saat….dan berani mengambil resiko main saham…. 🙂

    1. menulis:

      silahkan Mbak Yuni….semoga ke depan memperolah saran yang pas untuk investasi

  4. menulis:

    Dari dulu tertarik sama reksadana atau pasar saham cuma karena jarang ketemu sama pelaku bisnis ini jadi bingung mau belajar kemana apalagi dengan seratus ribu sekarang sudah bisa berinvestasi.

    1. menulis:

      Iya mas, sekarang minimal 100rb udah bisa investasi……dan ada juga yang online kok. Mari kita sama2 belajar

  5. menulis:

    kalo reksadana tertutup itu yang seperti apa ya mas?
    itu tetep berpedoman pada DNI ga ya?
    atau ga saling berkaitan ?

    1. menulis:

      kalau reksadana ini tidak bisa dijual kembali kepada penerbitnya, hanya bisa dijual ke sesama investor…semacam itulah. Tetap berpedoman si mbak IIN

  6. menulis:

    muantab lengkap benget dan kayaknya memang wajib menjadi referensi untuk bermain dalam reksadana. sebenarnya lebih aman reksadana kayaknya ya niel dibanding bermain valas dan lain sebagainya. ok makasih ya infonya

    1. menulis:

      saya loss berkali-kali main valas mbah 😀

    2. menulis:

      Jelas lebih aman, krn bersifat jgk menengah, kalau valas kan perputarannya cpt…….selain itu reksadana jg dpt pembagian hsl jk nab mengalami kenaikan

  7. menulis:

    ulasan investasi reksadananya sangat lengkap mas, memberi pemahaman buat saya yang sangat awam dg beragam jenis investasi..
    akan saya pelajari lebih lanjut, dg membaca berulang supaya lebih paham, trims

    1. menulis:

      Silahkan mas! Semoga bermanfaat

  8. menulis:

    Mantab nih kang infonya bagi mereka yang ingin berinventasi ataupun menunda saham tentunya harus ngerti dulu akan reksadananya .. trim infonya kang,

    1. menulis:

      Iya Mas Hary, terima kasih atas apresiasinya, semoga Anda tertarik dan bermanfaat untuk kita semua ya

  9. menulis:

    Berarti kalo mau berinvestasi.. saran mas daniel lebih baik pakai invest reksadana atau invest saham supaya hasil potensi imbal/keuntungannya tinggi…

    1. menulis:

      kalau menurut saya reksadana maupun saham sama2 menguntungkan dan mengandung risiko mas, namun melihat dari potensinya lebih baik reksadana, karena dengan dana minimal sudah bisa ikut sedangkan saham musti dalam jumlah besar…modalnya

  10. menulis:

    pernah denger hawar-hawar tentang Reksadana, tapi makin benderang setalh membaca reksadana secara lengkap.
    haturnuhun ah

    1. menulis:

      Terima kasih atas apresiasinya kang

  11. menulis:

    Saya mau tanya..kekurangan dari reksa dana yang umum itu apa mas 😀

    1. menulis:

      kekurangan reksadana sebenarnya tingkat keuntungan yang relatif rendah namun lebih stabil jika dibandingkan valas

  12. menulis:

    Ini termasuk investasi yang aman ya mas, dan juga reksadana ini investasi yang bersifat online atau gimana ya

    1. menulis:

      semua intrumen investasi seperti saham, emas dan reksadana masing2 memiliki manfaat dan resiko, jika keuntungan tinggi maka resiko juga akan semakin tinggi dan demikian sebaliknya mas pur

  13. menulis:

    thanks for stopping by!
    xox
    borka
    http://www.chicfashionworld.com

    1. menulis:

      Yes, thanks for attention

  14. menulis:

    wah ajdi nambah pinter saya mas terima aksih banyak ya ams mantap nih….

    1. menulis:

      terima kasih juga atas apresiasinya….

  15. Wah ilmu keuangan nih sangat bermanfaat banget buat saya, sehingga paham apa yang harus diterapkan dan dilakukan nantinya, makasih.

    1. menulis:

      Iya mas, ini haya sekedar berbagi sedikit tentang reksadana, karena saya dari dulu tertarik bergelut di dunia saham, reksadana dan valas, sayang jalan hidup bukan disitu jadi lebih baik berbagi disini aja ya

  16. menulis:

    Reksadana memang masih asing bagi saya mas. Namun bisnis investasi ini sangat menarik juga untuk dipelajari karena menguntungkan bagi anggota investornya…

    1. menulis:

      Betul sekali kang uda, pelajari dulu selengkap2nya agar paham tentang manfaat dan resikonya….setlah itu siap action

  17. menulis:

    Semacam rentenir bukan? hehehe

    1. menulis:

      jelas bukan dong mbak, kalau reksadana kan intrumen investasi jadi ada manfaat dan resiko didalamnya sedangkan rentenir kan pemberi pinjaman

  18. menulis:

    reksadana itu mirip bursa saham ya?

    1. menulis:

      iya mas, sama2 intrumen investasi di bursa efek

  19. menulis:

    makasih infonya, bisa nambah ilmu pengetahuan….

    1. menulis:

      sama2 kang muroi, semoga bermanfaat

  20. menulis:

    kalo saya belum sempat mikirin investasi.buat modal jualan aja masih sedikit.hehe

    1. menulis:

      Dipikirin aja dulu, ntar juga kesampaian kok mas

  21. menulis:

    istri saya tuh Mas yang ngebet mau ikutan invest via reksadana. cuma buat saya ini mainan baru kalo saya terjun. selama ini saya lebih nyaman pake obligasi dan sukuk pemerintah. memang nggak profit2 amat, tapi lumayan aman dari sisi risiko

    1. menulis:

      Iya bener mas, reksadana memang rada tinggi resikonya, beda sama obligasi dan sun, yg pasti untung walau tipis

  22. menulis:

    investasi sekarang ini sulit nyari yg benar2 aman dan menguntungkan
    resikonya terlalu tinggi

    1. menulis:

      yang namanya investasi memang berisiko, apapun didunia ini megnandung risiko, bahkan makan pun berisiko kok mas. Optimis, berpikir positif dan teliti sebelum memulai….merupakan kombinasi pas untuk investasi atau usaha. Trims atas kunjungannya

  23. menulis:

    Sistemnya logis jg sih mas…
    bagus nich…

    1. menulis:

      Iya mas, kalai mau investasi yg bener memang di pasar modal

  24. menulis:

    Reksadana mau coba, tapi belum ada kesempatan, mungkin lain kali saya coba mas daniel

    1. menulis:

      Mungkin perlu pelajari dulu baik2 senelum memuuskan investasi, yg pasti salah langkah diawal itu akan jd masalah besar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *