Cerpen Buaya – Suatu hari ada tiga orang sahabat bertemu di singkawang, masing-masing berasal dari Singkawang, Sambas dan Bengkayang. Mereka bertiga berteman waktu sekolah namun sudah lama tidak pernah bertemu, tepatlah pertemuan itu di tempat rekreasi sebut saja Pantai Pasir Panjang Indah.
Mereka bertiga berbincang-bincang sambil menikmati segarnya air kelapa muda sambil memandangi indahnya pantai dengan gemuruh ombak disiang hari. Setelah sekian lama bersantai mereka bertiga kepingin ke toilet mungkin karena kebanyakan minum, karena toiletnya cuma satu maka masuklah duluan si orang sambas ini ke dalam toilet, kira2 beberapa menit sekonyong-konyong ia keluar dan di luar sudah ada orang Bengkayang yang sudah menunggu.
Bertanyalah si orang Bengkayang ini kepada orang Sambas, katanya: siapa di dalam? Lalu si orang sambas ini menjawab Si’an beh… (dalam bahasa sambas Si’an berarti tidak ada) dalam benak orang Bakati’ ada orang yang bernama Si’an di dalam toilet, maka dengan sabar si orang bengkayang tetap menunggu.
Setelah menunggu beberapa saat dia pun bingung kok orang yang di dalam toilet gak keluar-keluar. Beberapa saat kemudian masuklah orang singkawang ke dalam toilet tersebut sampai si orang Bengkayang ini terheran-heran. Sambil terheran-heran diapun bertanya kepada temanya orang singkawang, ntang lama lalu beh Si’an di dalam, ngapain Si’an? Sambil menahan tawanya temannya orang singkawang tadi menjawab, Si’an beh, Si’an itu berarti nggak ada.
Sambil menahan marahnya orang bakati tadipun masuk sambil menggerutu katanya: buaya-buaya (Buaya dalam bahasa bakati’ berarti kata-kata yang diucapkan ketika menggerutu atau mengumpat). Mendengar Buaya kagetlah temannya orang singkawang tadi yang masih berada didekat situ, mana buayanya mana buayanya….?.
demikianlah cerita orang yang sama-sama salah mengartikan kata-kata teman, alias jaka sembung atau tidak nyambung.
Sekian sharing kali ini tentang Cerpen Buaya, semoga dapat menjadi Inspirasi Anda dalam bergaul.
hahahaha kocak mas…
Hehehe, salah paham mas…